Kamis, 29 Agustus 2019

Biografi: Tri Julianto, S.Pd.


 
Tri Julianto, S.Pd. adalah seorang guru PJOK yang lahir di Pekalongan pada tanggal 13 Juli 1993 yang mengajar di sebuah Sekolah Dasar swasta di Bojong - Pekalongan. Beliau yang lebih akrab dipanggil Pak Tri bertempat tinggal di Desa Ponolawen Kec. Kesesi Kab. Pekalongan. Pak Tri merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.

Pada usia 6 tahun, Pak Tri mulai memasuki jenjang pendidikan TK di Madisiwi. Pada usia 7 tahun melanjutkan ke jenjang SD di SDN 1 Ponolawen, setelah lulus dari SD melanjutkan di SMPN 1 Kesesi. Kemudian pada usia 16 tahun, Beliau melanjutkan ke jenjang selanjutnya di SMAN 1 Kajen. Setalah lulus dari SMA, Pak Tri memfokuskan diri sesuai hobinya yaitu berolahraga, sehingga beliau memutuskan untuk terjun di bidang keolahragaan yang kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Universitas Negeri Semarang, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Seusai menyelesaikan studinya, Pak Tri pada tahun 2016 mengabdikan diri di SDIT Plus Mutiara umat dan mengampu mapel PJOK. Beliau mempunyai harapan agar dapat memberi yang terbaik untuk SDIT Plus Mutiara Umat sehingga sekolah tersebut dapat maju dan menjadi sekolah unggulan terbaik.

Minggu, 25 Agustus 2019

Karnaval Kemerdekaan: Memaknai Arti Perbedaan

Keragaman budaya atau "Cultural diversity" merupakan keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di daerah tersebut.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Di Indonesia terdapat berbagai kebudayaan dari berbagai tempat ataupun daerah, salah satunya adalah pakaian adat. Di setiap daerah biasanya mempunyai pakaian adat sendiri-sendiri, yang menjadikan Indonesia ini menjadi penuh ragam penuh warna. Adanya perbedaan seperti pakaian adat yang pada daerah satu dengan yang lain berbeda, menambah bangsa ini menjadi lebih indah lebih bernilai seni. 

Meskipun bangsa ini memiliki banyak perbedaan seperti halnya pakaian adat maupun budaya lainnya, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan bangsa ini terpecah. Justru menciptakan bangsa ini menjadi lebih beragam lebih memiliki nilai-nilai keindahan karena selain saling untuk menghormati juga bangsa Indonesia mempunyai satu kesatuan, mempunyai tujuan yang sama yang harus dicapai bersama yang dikenal dengan semboyannya "Bhinneka Tunggal Ika".

Bhinneka Tunggal Ika merupakan moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa kuno yang artinya adalah berbeda-beda namun tetap satu. Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam". Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka tunggal ika diterjemahkan "Beraneka satu itu", yang bermakna meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.

Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam budaya, bahasa, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Sabtu, 24 Agustus 2019